Karakteristik Jenis Tanah Grumusol

apa itu tanah grumusol

Karakteristik Jenis Tanah Grumusol – Dalam bidang agronomi, tanah menjadi aspek penting sebagai media tumbuh tanaman. Segala aktivitas kehidupan tumbuhan terjadi baik didalam maupun diluarnya. Hal ini mendasari fakta bahwa tanah adalah bagian penting dari tumbuhan. Oleh karenanya perlu berbagai informasi dan kajian terkait sifat-sifat dan hal-hal yang terkandung didalamnya guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas agronomi.

Tak terkecuali di bidang kehutanan, tanah menjadi bagian penting guna peningkatan mutu kayu sebagai komoditas utama. Seperti yang diketahui bahwa kesuburan tanah menjadi aspek penunjang produktivitas hasil hutan. Menurut ilmu silvikultur, kesuburan tanah akan sebanding dengan peningkatan tinggi tegakan dalam suatu area. Hal ini membuktikan bahwa kesuburan berperan penting dalam pertumbuhan tanaman.

Terdapat banyak sekali jenis tanah di permukaan bumi sehingga perlu adanya spesifikasi terkait pengaruhnya terhadap kesuburan masing-masing jenis tanah. Hal ini akan memudahkan analisis dan perlakuan lanjutan yang nantinya dapat menunjang peningkatan produktivitas hutan di suatu wilayah. Terkait hal ini maka perlu dilakukan analisis kesuburan tanah pada masing-masing jenis tanah dan dampaknya bagi vegetasi diatasnya.

Mengenal Apa Itu Tanah Grumusol

Tanah Grumusol

Tanah grumusol adalah jenis tanah yang berasal dari batu kapur atau batuan lempung yang umumnya bersifat basa sehingga tidak ada aktivitas organik didalamnya. Hal inilah yang menjadikan tanah ini sangat miskin hara dan unsur organik lainnya.

Namun sifat kapurnya sendirilah yang mudah menyerap bahan organik yang menjadi jalan agar kandungan unsur hara terpenuhi. Tanah grumusol masih membawa sifat dan karakteristik seperti batuan induknya. Pelapukan yang terjadi hanyalah mengubah fisik dan tekstur yang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar.

Karakteristik Tanah Grumusol

Seperti jenis tanah lain, grumusol juga memiliki ciri khas yang menyebabkan petani perlu mengolah lahannya untuk memermudah penggunaan lahan sebagai kebun ataupun ditanami tumbuhan. Berikut merupakan ciri-ciri tanah grumusol :

Bertekstur Lempung

Tanah grumusol memiliki sifat lempung yaitu sedikit keras, mudah dibentuk dan mudah pecah atau hancur. Terdiri dari berbagai macam lempung mulai dari lempung berliat dengan ciri-ciri agak kasar , mudah dibentuk, dapat digulung ketika ditekan dan ciri-ciri lainnya. Tekstur tanah ini menjadikannya memiliki kemampuan cukup tinggi untuk menahan air.

Struktur Lapisan Atas dan Bawah Sangat Berbeda

Lapisan atas berbentuk sperti granuler sedangkan lapisan bagian bawahnya bergumpal-gumpal. Lapisan bawah inilah yang kerap kali menyusahkan petani sehingga perlu adanya pengolahan lahan sebelum masa tanam.

Tidak Memiliki Horizon Eluviasi dan Iluvasi

Karena memiliki sifat tanah yang liat, maka pada tanah grumusol tidak terdapat lapisan yang berguna untuk tempat pencucian unsur-unsur tanah. Hal ini disebabkan oleh daya ikat Ca dan Mg (dari bahan dasar kapur) yang begitu kuat sehingga ketika air masuk tidak mudah bagi air tersebut untuk melarutkan dan menghanyutkan berbagai unsur tersebut.

Koefisien Pemuainan Tinggi

Hal ini dapat terjadi ketika kadar air pada tanah grumusol diubah atau dengan kata lain dari kondisi basah menuju kondisi kering. Hal ini yang menyebabkan volume tanah grumusol kerap berubah, bahkan bagian lahan dengan tanah grumusol kerap kali retak-retak ketika musim kemarau karena perubahan suhu ekstrim.

Memiliki Warna Kelabu Hingga Hitam

Warna tanah ini mirip dengan tanah endapan alluvial dan tanah entisol, yang membedakannya adalah tekstur tanahnya terutama di bagian permukaan tanah. Kadar unsur yang terkandung sangat mempengaruhi warna tanah.

Kandungan Bahan Organik Rendah

Tanah grumusol umumnya memiliki kadar bahan organic berkisar antara 0,006 % – 4,5 %, sangat sedikit jika dibandingkan dengan jenis tanah lain misalnya andosol. Kandungan organic akan semakin turun pada lapisan yang lebih dalam, hal ini disebabkan oleh semakin tinggi kadar kapur menuju batuan induk. Selain itu, kandungan bahan organic dipengaruhi juga oleh penutupan vegetasi.

Memiliki pH Netral Hingga Alkali (basa)

Hal ini disebabkan oleh batuan induk tanah grumusol yang berupa batuan kapur yang memiliki sifat basa. Namun pada beberapa kondisi terutama jika sudah tercampur dengan bahan organic, pH tanah akan semakin rendah sampai pada batas netral.

Kapasitas Tukar Kation Tergolong Tinggi

Tanah grumusol memiliki KTK tinggi hingga sangat tinggi yang bernilai 36,13 hingga 77,38cmol/kg. Hal ini dipengaruhi oleh unsur smektit yang sangat dominan.

Pengaruh Terhadap Kesuburan Tanah

Dari ciri-ciri tanah grumusol memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Karena teksturnya yang lempung sehingga akan sulit untuk meloloskan air, hal ini dipengaruhi pula oleh kadar bahan organic yang rendah akibat bahan induk berupa batuan kapur yang miskin akan unsur hara. Seperti yang diketahui, kadar bahan organic dapat pula dijadikan parameter kesuburan tanah. Dapat disimpulakn bahwa jenis tanah grumusol kurang optimal jika digunakan sebagai lahan agronomi. Perlu adanya pengolahan lahan terlebih dahulu untuk memperbaikinya.

Pengolahan lahan sangat diperlukan untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah agar lebih bermanfaat. Upaya yang dapat dilakukan dengan menggeburkan tanah mengingat jenis tanah ini memiliki kadar lempung yang tinggi serta sifat yang mudah memuai. Selain itu perlu adanya penambahan-penambahan pupuk guna menambah kandungan unsur hara tanah. Mengingat salah satu sifat jenis tanah ini adalah KPK yang tinggi, maka unsur-unsur tambahan yang dimasukkan akan mudah ditanggap oleh tanah dan disimpan untuk nutrisi tanaman.

Untuk penanggulangan dari jenis tanah ini, biasanya petani menggunakan lahan dengan tanah grumosol menjadi ladang pertanian untuk tanaman-tanaman sayur yang memiliki perakaran serabut dangkal, misalnya kacang-kacangan.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh tektur tanah yang lebih rapat pada lapisan yang lebih dalam dan simbiosis tanaman kacang dengan bakteri penambat mengingat jenis tanah ini miskin hara. Namun di beberapa daerah, jenis tanah ini dapat ditanami tanaman kehutan seperti jati namun dengan pengolahan tanam dan pengolahan lahan secara berkala untuk pertumbuhan pohon yang lebih optimal.

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakn bahwa jenis tanah grumosol memiliki ciri-ciri khusus yang membutuhkan pengolahan lahan sebelum ditanami dan pengolahan berkelanjutan untuk tetap menjaga kwalitas tanah dan meningkatkan produktivitas sumber daya hayatinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *