Materi Liabilitas Jangka Pendek Akuntansi Keuangan

Liabilitas Jangka Pendek

Buat kamu yang sedang mencari materi Liabilitas Jangka Pendek, pada kesempatan kali ini Slimsblog akan berbagi beberapa materi akuntansi keuangan yang mungkin bisa membantu anda dalam belajar materi kuliah Akuntansi ini. Ingin tahu materinya apa ajah? Yuk simak pembahasan selengkapnya pada artikel berikut ini.

Liabilitas

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas.

Klasifikasi liabilitas lancar, jika:

  • mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;
  • memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
  • liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau
  • tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang

Liabilitas Jangka Pendek

Libailitas Jangka Pendek adalah Liabilitas yang memiliki jatuh tempo maksimum satu tahun. Liabilitas lancar juga disebut kewajiban lancar dan digunakan sebagai elemen kunci dalam berbagai ukuran likuiditas jangka pendek. Berikut adalah beberapa contoh liabilitas lancar:

  • Hutang Dagang
  • Hutang Wesel
  • Pendapatan ditangguhkan
  • Beban
  • Hutang pajak
  • Pendapatan
  • Pinjaman jangka pendek

Jenis Liabilitas Jangka Pendek

Berikut ini merupakan beberapa jenis jenis liabilitas jangka pendek

Utang Dagang – Account Payable

  • Jumlah yang belum dibayarkan atas barang atau jasa yang telah diserahkan atau diselesaikan dari suplier.
  • Pengakuan pada tanggal penyerahan barang / penyelesaian jasa.

Ilustrasi Utang Dagang

PT. Kenanga tanggal 1 Nopember 2X13 membeli peralatan secara kredit sebesar Rp 20.000.000. Syarat pembelian 2/10, n/30.

1 Nopember 2X13

  • Persediaan 20.000.000
  • Utang Dagang 20.000.000

Jika dilunasi 10 Nopember 2X13

  • Utang Dagang 20.000.000
  • Kas 19.600.000
  • Potongan pembelian 400.000

Jika dilunasi 15 Nopember 2X13

  • Utang Dagang 20.000.000
  • Kas 20.000.000

Wesel Bayar – Notes Payable

  • Janji untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu yang telah ditentukan.
  • Diterbitkan untuk melunasi utang atau membayar pembelian.
  • Dapat bersifat jangka pendek atau panjang.
  • Seringkali berbunga atau dapat tidak berbunga.
  • Jika tidak berbunga diterbitkan dengan diskon

Ilustrasi Wesel Bayar – berbunga

PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13 dengan menerbitkan wesel bayar 90 hari, bunga 12%.

1 Desember 2X13

  • Utang Dagang 20.000.000
  • Wesel Bayar 20.000.000

31 Desember 2X13 – bunga (30/360*12%*20.000.000)

  • Beban Bunga 200.000
  • Utang Bunga 200.000

Wesel dilunasi 1 Maret 2X14

  • Wesel Bayar 20.000.000
  • Utang Bunga 200.000
  • Beban Bunga 400.000
  • Kas 20.600.000

Ilustrasi Wesel Bayar – tanpa bunga

PT Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13 dengan menerbitkan wesel bayar sebesar Rp 22.400.000, jangka waktu 360 hari, tanpa bunga.

Hitung Effective interest rate 12%

1 Desember 2X13

  • Utang Dagang 20.000.000
  • Wesel Bayar 20.000.000

31 Desember 2X13 – bunga (30/360*12%*20.000.000)

  • Beban Bunga 200.000
  • Wesel Bayar 200.000

Wesel dilunasi 1 Desember 2X14

  • Beban Bunga 2.200.000
  • Wesel Bayar 2.200.000
  • Wesel bayar 22.400.000
  • Kas 22.400.000

Utang Bank jangka Pendek

  • Utang bank jangka pendek diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek.
  • Pencatatan hampir sama dengan wesel bayar.
  • Ada bunga
  • Biaya transaksi menambah nilai utang dan provisi akan mengurangi nilai utang.
  • Tingkat suku bunga dihitung ulang untuk memperoleh tarif bunga efektif.
  • Tarif bunga efektif digunakan menghitung bunga

Ilustasi Utang Bank Jangka Pendek

PT. Kenanga pada 1 Oktober 2X13 menerima utang dari Bank Permata sebesar Rp 100.000.000 dipotong provisi 4%. Tingkat suku bunga sebesar 15%. Bunga dan pokok dibayar saat jatuh tempo.

Hitung Effective interest rate 19,79%

1 Oktober 2X13

  • Kas 96.000.000
  • Utang Bank 96.000.000

31 Desember 2X13 – bunga (3/12*19,79%*96.000.000)

  • Beban Bunga 4.750.000
  • Utang Bunga 4.750.000

Utang Bank dilunasi 1 Oktober 2X14

  • Beban Bunga 14.250.000
  • Utang Bunga 4.750.000
  • Utang Bank 96.000.000
  • Kas 115.000.000

Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo ( Current portion of longterm liability )

  • Entitas harus menunjukkan kemampuan untuk melengkapi proses pembiayaan ulang.
  • Hutang tersebut dibiayai ulang sebelum laporan keuangan diluncurkan, atau
  • Entitas menandatangani perjanjian pebiayaan ulang.

Liabilitas Jangka Pendek Dibiayai Kembali

  • Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali.
  • Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan

Utang Dividen

  • Utang dividen diakui pada saat pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham
  • Utang dividen yang diakui hanyalah dividen tunai atau dividen yang diberikan dalam bentuk aset
  • Dividen saham tidak dicatat oleh penerima dan tidak ada pengakuan utang. Dividen saham akan dicatat dengan mereklasifikasikan saldo laba ke modal /agio saham

Pengakuan Provisi

Provisi diakui jika:

  • entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu;
  • kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
  • estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban ter sebut dapat dibuat.

Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.

Provisi diakui hanya bagi kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang terpisah dari tindakan entitas pada masa datang (yaitu penyelenggaraan entitas pada masa datang).

Contoh:

  • denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan, yang mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban itu tanpa memandang tindakan entitas pada masa datang.
  • biaya kegiatan purna-operasi ( decommissioning) instalasi minyak atau instalasi nuklir sebatas jumlah yang harus ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan.

Pertimbangan bukti-bukti yang tersedia:

  • besar kemungkinannya bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir periode pelaporan, entitas mengakui provisi (jika kriteria pengakuan terpenuhi ); dan
  • jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir periode pelaporan, entitas mengungkapkan kewajiban kontinjensi.
  • Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil

Sumber materi :

  • Liabilitas Jangka Pendek , Provisi, Kontijensi (PSAK 57) – Akuntansi Keuangan 2 – Pertemuan 1,
  • Slide OCW Universitas Indonesia
  • Oleh : Dwi Martani
  • Departemen Akuntansi FEUI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *