Kerajaan Tanjungpura adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu yang pernah berjaya di wilayah Kalimantan Barat, Indonesia. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara, khususnya di wilayah pesisir Kalimantan. Nama Tanjungpura berasal dari gabungan dua kata, “Tanjung” yang merujuk pada lokasi geografis berupa ujung daratan, dan “Pura” yang berarti kota atau kerajaan dalam bahasa Sanskerta.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Tanjungpura
Berdasarkan catatan sejarah, Kerajaan Tanjungpura diperkirakan berdiri pada abad ke-7 atau ke-8 Masehi. Pendiriannya dipengaruhi oleh kedatangan budaya Hindu dari India yang menyebar melalui jalur perdagangan. Lokasi strategis kerajaan di pesisir barat Kalimantan memungkinkan Tanjungpura menjadi pusat perdagangan yang penting.
Kerajaan ini disebutkan dalam beberapa sumber, termasuk prasasti-prasasti yang ditemukan di Kalimantan serta catatan para pedagang dari China. Dalam catatan Dinasti Tang, Tanjungpura disebut sebagai salah satu kerajaan di wilayah barat Nusantara yang berperan sebagai pelabuhan perdagangan dan pusat kebudayaan.
Kejayaan Kerajaan Tanjungpura
Kerajaan Tanjungpura mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14. Pada masa itu, kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan yang maju, terutama dalam komoditas seperti lada, kayu gaharu, emas, dan berbagai hasil alam lainnya. Hubungan perdagangan Kerajaan Tanjungpura meluas hingga ke India, Tiongkok, dan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, seperti Majapahit dan Sriwijaya.
Selain perdagangan, Tanjungpura juga menjadi pusat kebudayaan Hindu. Bukti dari kejayaan ini terlihat dari sisa-sisa arsitektur Hindu dan peninggalan seni yang ditemukan di wilayah tersebut. Raja-raja Tanjungpura dikisahkan memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan besar di Jawa, seperti Majapahit, sehingga memperkuat posisinya dalam peta politik Nusantara.
Keruntuhan Kerajaan Tanjungpura
Seiring dengan berkembangnya pengaruh Islam di Nusantara, Kerajaan Tanjungpura mengalami kemunduran. Pengaruh Islam mulai masuk ke wilayah Kalimantan pada abad ke-15 melalui jalur perdagangan, dan banyak kerajaan Hindu-Buddha yang beralih menjadi kerajaan Islam.
Pada akhirnya, Kerajaan Tanjungpura berubah menjadi Kesultanan Matan setelah penguasa terakhirnya memeluk agama Islam. Perubahan ini menandai berakhirnya era Hindu di Tanjungpura dan menjadi awal dari peradaban Islam di wilayah tersebut.
Warisan Budaya Kerajaan Tanjungpura
Meskipun telah lama runtuh, Kerajaan Tanjungpura meninggalkan warisan budaya yang masih dapat ditemukan hingga saat ini. Tradisi, cerita rakyat, dan beberapa situs sejarah menjadi bukti keberadaan kerajaan ini. Salah satu situs penting adalah peninggalan arkeologi berupa candi dan prasasti yang ditemukan di Kalimantan Barat.
Kerajaan Tanjungpura menjadi bukti penting keberagaman budaya dan sejarah di Indonesia, khususnya di Kalimantan. Kejayaannya menunjukkan bagaimana hubungan perdagangan dan budaya dapat membentuk sebuah peradaban yang maju.
Dengan menggali lebih dalam sejarah Kerajaan Tanjungpura, kita dapat memahami lebih baik bagaimana kekayaan sejarah Nusantara telah berkontribusi pada identitas bangsa Indonesia saat ini.